9, sistem infromasi manajemen, anggia putri rahayu, hapzi ali, kendala kendala dalam sistem informasi, mercu buana, 2018
Berikut kendala-kendala dalam implementasi sistem
informasi
1. Kurangnya informasi dari user
2. Tidak lengkapnya kebutuhan dan spesifikasi yang diperlukan
3. Terdapatnya perubahan kebutuhan dan spesifikasi ketika project berjalan
4. Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif
5. Kurangnya kemampuan skill dari user.
2. Tidak lengkapnya kebutuhan dan spesifikasi yang diperlukan
3. Terdapatnya perubahan kebutuhan dan spesifikasi ketika project berjalan
4. Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif
5. Kurangnya kemampuan skill dari user.
Kegagalan penerapan sebuah sistem informasi dapat disebabkan
oleh banyak faktor. Sebuah sistem dikatakan gagal jika keberadaannya tidak
mampu memenuhi kebutuhan yang ada, tidak mampu memberi efek manfaat terhadap
para penggunanya serta sulit untuk digunakan. Berikut dijelaskan beberapa
kendala yang dapat menyebabkan suatu sistem informasi dapat dikatakan gagal :
1. biaya yang berlebihan sehingga melampaui
anggaran
Pada dasarnya biaya pengembangan suatu sistem informasi adalah
mahal, karena itu perencanaan anggarannya pun harus dilakukan dengan cermat dan
tepat. Namun begitu sering terjadi dimana pengembangan sistem informasi di
suatu perusahaan menjadi berlarut-larut, kurang terarah sehingga menyebabkan
biaya semakin membengkak
2. melalui waktu yang diperkirakan
Selain mahal, pengembangan suatu sistem informasi juga biasanya
memerlukan waktu yang lama. Hal ini disebabkan penegmbangan sistem informasi
merupakan suatu pekerjaan yang kompleks dan membutuhkan keakuratan serta
kecermatan yang tinggi. Jika perkiraan waktu ini yang dibuat meleset dari
yang direncanakan, maka hal tersebut dapat menyebabkan kegagalan.
3. kelemahan teknis
Jika sistem informasi yang dibangun tidak dikerjakan secara
cermat dan teliti, maka besar kemungkinan sistem tersebut akan memiliki
kelemahan teknis yang membuat sistem tidak mampu bekerja secara normal ataupun
sesuai dengan yang diharapkan. Jika hal ini terjadi maka dapat menyebabkan
kegagalan pula.
4. gagal memperoleh manfaat yang diperkirakan
Pada dasarnya, sebuah sistem informasi dikembangkan dan
diterapkan dengan tujuan tertentu sesuai dengan kondisi dan kebutuhkan yang ada
dalam perusahaan. Misalnya saja seperti untuk sistem manajemen sumber daya
manusia, sistem pengelolaan keuangan, sistem pemasaran dan lain sebagainya.
Namun begitu, jika sistem yang dibangun ternyata tidak sesui dengan
peruntukkannya tersebut, maka bisa dikatakan sistem tersebut gagal
Ada 7 Langkah membangun sistem Informasi , yakni :
1.
Perencanaan
orang
bijak mengatakan untuk mencapai seribu langkah harus dimulai dengan satu
langkah. Demikian juga dengan membangun sistem informasi, langkah pertama kita
adalah membuat perencanaan(planning).
Perencanaan adalah membuat semua rencana yang berkaitan dengan
proyek sistem informasi. kalau kita ingin membangun rumah maka kita akan
melakukan perencanaan bagaimana pondasinya , bagaimana struktur bangunannya,
mau memakai material apa saja, apa warna dindingnya, tak ketinggalakan pula
merencanakan anggaran budget yang harus kita keluarkan.
2. Analisa
Setelah
perencanaan selesai, langkah berikutnya adalah membuat analisa (analyst). Analisa
adalah menganalisa workflow sistem informasi yang sedang berjalan dan
mengindentifikasi apakah workflow telah efisien dan sesuai standar tertentu.
Analisa dilakukan oleh Business Processs Analyst (BPA) yang
berpengalaman dan/atau memahami workflow sistem manajemen di area yang sedang
dianalisa.
3.
Desain
Setelah
proses analisa selesai, selanjutnya adalah membuat desain (desgin). Desain
adalah langkah yang sangat penting dalam siklus SDLC karena langkah ini
menentukan fondasi sistem informasi. kesalahan dalam desain dapat menimbulkan
hambatan bahkan kegagalan proyek.
Ada 2 jenis desain yang dibuat di langkah ini, yaitu desain
proses bisnis dan desain pemrograman.
a. Desain Proses Bisnis
b. Desain Pemrograman
Desain
pemrograman dilakukan oleh Sistem Analis (SA) yaitu membuat desain yang
diperlukan untuk pemrograman berdasarkan desain proses bisnis yang telah dibuat
oleh BPA. desain ini akan menjadi pedoman bagi programmer untuk menulis source code. Desain
pemrograman meliputi :
1). Desain database
2). Desain Screen Layout
3). Desain Diagram Proses
4). Desain Report Layout
4.
Pengembangan
Pekerjaan yang dilakukan di tahap pengembangan (development)
adalah pemrograman. Pemrograman adalah pekerjaan menulis program komputer
dengan bahasa pemrograman berdasarkan algoritma dan logika tertentu. orangnya
disebut Programmer.
5.
Testing
Tak ada
gading yang tak retak, sebuah peribahasa yang berarti tidak ada yang sempurna
di dunia ini.Hal ini
berlaku juga pada sistem informasi buatan manusia. oleh sebab itu, perlu suatu
proses untuk menguji mutu sistem informasi . proses ini lazim disebut testing.
Testing adalah proses yang dibuat sedemikian rupa untuk
mengidentifikasi ketidaksesuaian hasil sebuah sistem informasi dengan hasil
yang diharapkan.
6.
Implementasi
Implementasi adalah proses untuk menerapkan sistem informasi
yang telah dibangun agar user menggunakannya menggantikan sistem informasi yang
lama.
Proses Implementasi :
a. Memberitahu user
b. Melatih user
c.
Memasang sistem (install system)
d. Entri/Konversi data
e. Siapkan user ID
7.
Pengoperasian dan Pemeliharaan
Langkah Paling akhir adalah pengoperasian dan
pemeliharaan. selama sistem informasi beroperasi, terdapat beberapa
pekerjaa rutin yang perlu dilakukan terhadap sistem informasi, antara lain :
a. System Maintenance
b. Backup & Recovery
c. Data Archive
Daftar pustaka:
Faisal Rafix, http://rafix88.blogspot.com/2012/12/kendala-apakah-yang-dihadapi-dalam.html (09 desember 2012)
Affan, http://affan.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/03/keberhasilan-dan-kegagalan-implementasi-sistem-informasi-di-perusahaan-bisnis/ (03 desember 2010)
mahrizal, https://amahrizal.wordpress.com/2011/10/20/7-langkah-membangun-sistem-informasi/ (20 oktober 2011)
Comments
Post a Comment